YOEVITO GAVIN ALANZA..
...HAPPY FOR MY LIFE...
hiduplah selalu dengan kebahagiaan..
Senin, 27 Desember 2010
Jumat, 17 September 2010
KU INGIN YANG TAK MUNGKIN
Ku ingin kau mengerti
Betapa perihnya hatiku
Saat ku tau kau masih bertahan untuknya
Ku ingin kau tau betapa harapku
Tuk jadi yang pertama bagimu
Mungkin penderitaanku ini
Tidak akan pernah berakhir
Walaupun kau dekap aku
Dan tenangkan aku
Aku hanya ingin
Kau selalu ada didekatku
Tanpa ada kata terbagi
Walau semua tak mungkin terjadi
Sabtu, 11 September 2010
RAGA YANG TERLARANG
Dengan cepat kau buatku tersenyum
Dengan cepat kau mengambil hatiku
Pertamaku jalani hidup bersamamu
Kau tlah buatku bahagia seindah ini
Belum pernah aku merasakan sebelumnya
Sewaktu jalan denganmu
Walau cintamu sesaat
Aku tidak akan pernah menyesal
Karena telah mengenalmu
Walau raga kita terlarang
Tuk saling memiliki
Tetapi jiwa kita kan selalu bersama
Sampai mati..
Rabu, 01 September 2010
Sabtu, 28 Agustus 2010
Kholidi Asadil Alam Lelaki sempurna
Biografi :
Nama : Kholidi Asadil Alam
Lahir : 30 Maret 1989
Pasuruan, Indonesia
Pekerjaan : Aktor
Tahun aktif : 2009 - sekarang
Orang tua Abdul Latief Adenan (ayah), Affidatuzzahro (ibu)
M. Kholidi Asadil Alam (lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 30 Maret 1989; umur 20 tahun) adalah seorang pemeran Indonesia yang memerankan tokoh Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih. Tokoh Azzam adalah seorang mahasiswa program Sarjana di Universitas Al-Azhar Kairo yang menjalani kuliah sampai 9 tahun dan lebih dikenal sebagai penjual tempe, pembuat bakso dan tukang masak serba bisa, namun tidak juga lulus ujian.
Odi, nama panggilan Kholidi-dengan tinggi tubuh 185 cm, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang lahir di Bangil, Pasuruan ini sejak kecil menyenangi dunia teater. Dia juga mengikuti teater pada saat di sekolah, dan ketika tinggal di Jakarta pernah bergabung dengan Teater Ciliwung dan Teater Populer Slamet Rahardjo. Menurut Habiburrahman El Shirazy, sosok Cholidi dianggap dekat dengan karakter tokoh Azzam.
Kholidi mengikuti proses audisi di Jakarta, satu di antara 9 kota lain di Indonesia tempat diadakannya audisi terbuka untuk pemilihan pemain film KCB. Dia mendapatkan informasi tentang audisi dari seorang pelukis di Bulungan. Kholidi pindah dari Pasuruan ketika meneruskan pendidikan SMA di Jakarta. Saat-saat terakhir sebelum proses audisi dia bekerja di sebuah usaha distribusi kain sarung dan juga berjualan ayam goreng di depan TMP Kalibata Jakarta.
Filmography :
Aktor :
* "Ketika Cinta Bertasbih" (2009)
* "Ketika Cinta Bertasbih 2" (2009)
Nama : Kholidi Asadil Alam
Lahir : 30 Maret 1989
Pasuruan, Indonesia
Pekerjaan : Aktor
Tahun aktif : 2009 - sekarang
Orang tua Abdul Latief Adenan (ayah), Affidatuzzahro (ibu)
M. Kholidi Asadil Alam (lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 30 Maret 1989; umur 20 tahun) adalah seorang pemeran Indonesia yang memerankan tokoh Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih. Tokoh Azzam adalah seorang mahasiswa program Sarjana di Universitas Al-Azhar Kairo yang menjalani kuliah sampai 9 tahun dan lebih dikenal sebagai penjual tempe, pembuat bakso dan tukang masak serba bisa, namun tidak juga lulus ujian.
Odi, nama panggilan Kholidi-dengan tinggi tubuh 185 cm, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang lahir di Bangil, Pasuruan ini sejak kecil menyenangi dunia teater. Dia juga mengikuti teater pada saat di sekolah, dan ketika tinggal di Jakarta pernah bergabung dengan Teater Ciliwung dan Teater Populer Slamet Rahardjo. Menurut Habiburrahman El Shirazy, sosok Cholidi dianggap dekat dengan karakter tokoh Azzam.
Kholidi mengikuti proses audisi di Jakarta, satu di antara 9 kota lain di Indonesia tempat diadakannya audisi terbuka untuk pemilihan pemain film KCB. Dia mendapatkan informasi tentang audisi dari seorang pelukis di Bulungan. Kholidi pindah dari Pasuruan ketika meneruskan pendidikan SMA di Jakarta. Saat-saat terakhir sebelum proses audisi dia bekerja di sebuah usaha distribusi kain sarung dan juga berjualan ayam goreng di depan TMP Kalibata Jakarta.
Filmography :
Aktor :
* "Ketika Cinta Bertasbih" (2009)
* "Ketika Cinta Bertasbih 2" (2009)
...KEPEDIHAN BUMI KAMI TERCINTA...
Tak ada lagi detakan dalam perut bumi
Tak ada lagi hembusan nafas dari perut bumi
Bumi yang sudah rapuh karena ditinggal pepohonan Agar bisa terus bernafas dan menghembuskannya Kini tak ada lagi..
Bumi yang dulu selalu segar dengan tanah yang begitu sehat Memberi semangat bumi untuk menjadi yang terbaik bagi makhluk hidup..
Angin yang dulu begitu sejuk tidak pernah memberi sesak pada makhluk hidup..
Air yang dulu mengalir jernih selalu memberi kesegaran pada makhluk hidup..
Kini tanah sedikit demi sedikit hilang dari perut bumi
Membuat bumi menangis tak bisa bertahan hidup dan dengan hitungan detik
Lalu pergi meninggalkan kehidupan
Angin yang sedikit demi sedikit membuat kehidupan menjadi sesak
Air yang sedikit demi sedikit menjadi tercemar bagi kehidupan
Membuat makhluk hidup tidak bisa merasakan kesegarannya lagi..
Kemanakah semua itu???
Semua hilang begitu saja dengan bergulirnya waktu
Siapa yang bisa mempertanggung jawabkan atas semua itu?
Tidakkah merasa sedih apabila bumi merasakan kesakitan
Yang begitu dalam dan hanya sekejap bumi terdiam lalu menghancurkan semua..
Haruskan anak cucu kita merasakan kepedihan bumi yang tidak bisa
Menahan rasa sakitnya karena makhluk yang tidak bertanggung jawab
Andai saja bisa terulang kembali kehidupan masa-masa primitive
Dengan alam yang begitu indah
Mungkin bumi tidak akan pernah merasakan tersakiti..
25.10.09
Tak ada lagi hembusan nafas dari perut bumi
Bumi yang sudah rapuh karena ditinggal pepohonan Agar bisa terus bernafas dan menghembuskannya Kini tak ada lagi..
Bumi yang dulu selalu segar dengan tanah yang begitu sehat Memberi semangat bumi untuk menjadi yang terbaik bagi makhluk hidup..
Angin yang dulu begitu sejuk tidak pernah memberi sesak pada makhluk hidup..
Air yang dulu mengalir jernih selalu memberi kesegaran pada makhluk hidup..
Kini tanah sedikit demi sedikit hilang dari perut bumi
Membuat bumi menangis tak bisa bertahan hidup dan dengan hitungan detik
Lalu pergi meninggalkan kehidupan
Angin yang sedikit demi sedikit membuat kehidupan menjadi sesak
Air yang sedikit demi sedikit menjadi tercemar bagi kehidupan
Membuat makhluk hidup tidak bisa merasakan kesegarannya lagi..
Kemanakah semua itu???
Semua hilang begitu saja dengan bergulirnya waktu
Siapa yang bisa mempertanggung jawabkan atas semua itu?
Tidakkah merasa sedih apabila bumi merasakan kesakitan
Yang begitu dalam dan hanya sekejap bumi terdiam lalu menghancurkan semua..
Haruskan anak cucu kita merasakan kepedihan bumi yang tidak bisa
Menahan rasa sakitnya karena makhluk yang tidak bertanggung jawab
Andai saja bisa terulang kembali kehidupan masa-masa primitive
Dengan alam yang begitu indah
Mungkin bumi tidak akan pernah merasakan tersakiti..
25.10.09
Langganan:
Postingan (Atom)